Kamis, 14 Juni 2012

Kabel UTP vs STP Kabel
Dua kabel tembaga, masing-masing terbungkus dalam insulasi sendiri kode warna, yang dipelintir bersama untuk membentuk sebuah twisted pair. Pasang pair Beberapa yang dikemas dalam sebuah selubung luar, atau jaket, untuk membentuk kabel twisted-pair. Dengan memvariasikan panjang liku di pasang di dekatnya, kemungkinan interferensi antar pasangan dalam selubung kabel yang sama dapat diminimalkan.
Kabel twisted-pair telah sekitar untuk cukup lama. Bahkan, sinyal telepon awal yang dikirim melalui jenis kabel twisted-pair, dan hampir setiap gedung saat ini masih menggunakan kabel twisted-pair untuk membawa telepon dan sinyal lain. Namun, sinyal menjadi lebih kompleks selama bertahun-tahun, berkembang dari 1200 bps menjadi lebih dari 100 Mbps. Dan ada banyak sumber lebih dari gangguan yang dapat mengganggu sinyal tersebut hari ini daripada ada pada pergantian abad. Kabel koaksial dan kabel serat optik dikembangkan untuk menangani lebih tinggi-bandwidth aplikasi, dan untuk mendukung teknologi muncul. Tapi kabel twisted-pair juga telah berkembang sehingga sekarang dapat membawa high-data-rate sinyal.
Beberapa twisted-pair kabel mengandung perisai logam untuk mengurangi potensi interferensi elektromagnetik (EMI). EMI disebabkan oleh sinyal dari sumber lain seperti motor listrik, saluran listrik, daya tinggi radio dan sinyal radar di sekitar yang dapat menyebabkan gangguan atau interferensi, disebut kebisingan. Terlindung twisted-pair (STP) kabel melukai sinyal pembawa kabel dalam perisai melakukan. Pada pandangan pertama, akan terlihat bahwa karena STP kabel secara fisik terbungkus dalam perisai, semua gangguan luar secara otomatis diblokir, namun, ini tidak benar.
Sama seperti kawat, perisai bertindak sebagai antena, mengubah suara yang diterima ke dalam arus yang mengalir dalam perisai ketika telah benar membumi. Arus ini, pada gilirannya, menyebabkan arus yang sama dan berlawanan mengalir dalam pasangan pair. Selama dua arus simetris, mereka membatalkan satu sama lain dan memberikan suara tidak bersih ke penerima. Namun, setiap diskontinuitas dalam perisai atau asimetri antara arus dalam perisai dan arus dalam pasangan pair ditafsirkan sebagai kebisingan. STP kabel hanya efektif untuk mencegah radiasi atau memblokir gangguan selama link end-to-end seluruh terlindung dan ground dengan benar. Untuk bekerja dengan baik, setiap komponen dari sistem kabel terlindung harus adil yang sepenuhnya terlindung.
STP kabel juga memiliki kelemahan, misalnya, redaman yang mungkin meningkat pada frekuensi tinggi, dan keseimbangan (atau kerugian konversi longitudinal) dapat menurunkan jika efek perisai tidak menerima kompensasi untuk, yang menyebabkan crosstalk dan kebisingan sinyal. Efektivitas perisai tergantung pada bahan perisai, ketebalannya, jenis lapangan kebisingan EMI, frekuensi, jarak dari sumber suara untuk perisai, setiap diskontinuitas perisai, dan struktur landasan digunakan. Juga tidak bisa selalu dijamin bahwa perisai itu sendiri akan tidak mengandung ketidaksempurnaan.
Beberapa kabel STP menggunakan perisai dikepang tebal. Kabel ini lebih berat, tebal, dan lebih sulit untuk menginstal dari rekan-rekan mereka UTP. Beberapa kabel STP hanya menggunakan perisai foil relatif tipis keseluruhan luar. Kabel ini, yang disebut disaring twisted-pair (ScTP) kabel atau foil twisted-pair (FTP) kabel, lebih tipis dan lebih murah dibandingkan dikepang STP kabel. Namun, mereka tidak lebih mudah untuk menginstal bending radius minimum dan maksimum kekuatan ketegangan menarik harus kaku diamati ketika kabel ini dipasang, jika tidak, perisai mungkin mengalami air mata.
Unshielded twisted-pair (UTP) kabel, di sisi lain, tidak bergantung pada perisai fisik untuk memblokir gangguan, tapi pada keseimbangan dan teknik penyaringan melalui filter media dan / atau baluns. Kebisingan diinduksi sama pada dua konduktor, yang membatalkan pada penerima. Dengan kabel UTP yang dirancang dan diproduksi, teknik ini lebih mudah untuk mempertahankan dari kelangsungan perisai dan landasan dari kabel STP.
Kabel UTP telah berkembang selama bertahun-tahun, dan varietas yang berbeda yang tersedia untuk kebutuhan yang berbeda. Telepon kabel dasar, juga dikenal sebagai langsung di dalam kawat (atau DIW), masih tersedia. Perbaikan selama bertahun-tahun, seperti variasi dalam tikungan atau di selubung kawat individu atau jaket kabel secara keseluruhan, telah menyebabkan perkembangan EIA/TIA-568 standar-compliant Kategori 3 (untuk spesifikasi pada bandwidth sinyal hingga 16 MHz), Kategori 4 (untuk spesifikasi pada bandwidth sinyal hingga 20 MHz), dan Kategori 5 (untuk spesifikasi pada bandwidth sinyal hingga 100 MHz dan lebih besar) kabel UTP. Karena kabel UTP adalah ringan, tipis, dan fleksibel, serta serbaguna, handal, dan murah, jutaan node telah dan terus kabel dengan kabel UTP, bahkan untuk high-data-rate aplikasi. Untuk kinerja terbaik, kabel UTP harus digunakan sebagai bagian dari sistem kabel baik rekayasa terstruktur.

http://www.exergia.info/Lightning/lightning4.htm 
SERAT OPTIK
Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.
Perkembangan teknologi serat optik saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian serat optik sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi. Pada prinsipnya serat optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya.
Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik.
http://id.wikipedia.org/wiki/Serat_optik
THICKNET
ThickNet, juga dikenal sebagai 10BASE5 atau IEEE 802,3-1.985, adalah sebuah standar Ethernet yang membutuhkan kabel koaksial khusus untuk mengirimkan frame Ethernet dengan kecepatan 10Mbps. Ini berasal julukan, yang merupakan portmanteau dari "Tebal Ethernet," dari kabel koaksial tebal yang digunakannya, yang merupakan 0,375 inci diameter.
http://www.learn.geekinterview.com/it/networking/what-is-thicknet.html


THINNET
Thinnet merupakan skema pengkabelan yang menggunakan kabel koaksial tipis di lingkungan ethernet. ia mampu mencakup hingga 590 kaki (180 meter) dan tidak sangat rentan terhadap gangguan kebisingan. mentransmisikan pada 10Mbps megabit per detik dan dapat mendukung hingga 30 node per segmen.

ini adalah jenis kabel coax Anda dapat menggunakan untuk jaringan kabel yang lebih tipis, seperti yang Anda temukan di televisi kabel Anda. saya berharap ini menjelaskan apa kabel bersih tipis thinnet adalah digunakan dalam LAN.
mudah untuk bekerja dengan. pertimbangan keamanan utama membujuk berbasis segmen jaringan reliabiltiy. thinnet digunakan untuk jaringan kecil karena lebih murah untuk menginstal dan memelihara. Namun, itu kurang dapat diandalkan dibandingkan dengan alternatif lain. karena kabel koaksial digunakan untuk mengimplementasikan jaringan topologi bus, kesalahan bisa menjatuhkan seluruh jaringan.

thinnet juga menyebabkan masalah keamanan karena ada kemungkinan bagi siapa saja untuk memanfaatkan dan menambahkan perangkat berwenang. karena koneksi ke ntwork tidak dapat dikontrol dengan switch atau hub, ada i sno cara untuk mencegah koneksi yang tidak sah. penyusup dapat memanfaatkan jaringan dengan baik konektor t-keran atau vampir.

http://www.webune.com/forums/what-is-thinnet-cable.html 
10 BASE-T
 
10BaseT adalah sebuah standar yang digunakan untuk mengimplementasikan jaringan berbasis teknologi Ethernet. Dibandingkan dengan standar 10Base2 atau 10Base5, standar 10BaseT ini lebih populer, meski kecepatan yang ditawarkan adalah sama, yaitu 10 Megabit per detik. 10BaseT menggunakan kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP) untuk menghubungkan komputer, dan menggunakan hub untuk membentuk sebuah jaringan.
10BaseT mendukung kecepatan hingga 10 Megabit per detik, tapi dalam kenyataannya kecepatan yang dapat diraihnya hanyalah berkisar antara 4 Megabit per detik hingga 6 Megabit per detik, karena adanya beberapa halangan seperti kolisi (tumbukan) paket data dalam jaringan. Standar ini dibangun berdasarkan spesifikasi IEEE 802.3 yang dikembangkan oleh Project 802.
Jaringan 10BaseT dihubungkan dengan menggunakan topologi star ke sebuah hub yang berada di tengah-tengah jaringan. Kabel UTP yang digunakan adalah kabel UTP Kategori 3, UTP Kategori 4, atau UTP Kategori 5, yang diberi ujung konektor RJ-45.
Panjang maksimum satu buah segmen jaringan 10BaseT adalah 100 meter. Jika jarak antara dua segmen melebihi jarak ini, maka dua segmen tersebut harus dihubungkan dengan menggunakan repeater. Jarak minimum sebuah segmen adalah 2.5 meter. Dengan menggunakan stackable hub (hub yang dapat ditumpuk), sebuah jaringan yang cukup besar dapat dibentuk dengan menggunakan standar ini. Meskipun standar ini mendukung hingga 1024 node, sebaiknya dalam satu jaringan jangan terdapat lebih dari 300 node agar kinerja yang lebih baik, mengingat semakin banyak node yang terhubung akan memperbanyak kolisi yang terjadi.
Nama 10BaseT diambil dari beberapa komponen yang menyusunnya, yakni:
  • Kecepatan maksimum jaringan (10 Mbit/detik)
  • Metode transmisi jaringan (Baseband)
  • Kabel yang digunakan (Twisted-Pair).
Standar jaringan ini sudah dianggap usang, dan digantikan dengan standar 100BaseT (Fast Ethernet) atau bahkan Gigabit Ethernet (1000BaseT).
http://id.wikipedia.org/wiki/10BaseT

10BASE-F
10BaseF adalah sebuah standar yang digunakan untuk mengimplementasikan jaringan dengan teknologi Ethernet. 10BaseF berbeda dari jenis-jenis Ethernet (10BaseT, 10Base2, 10Base5), karena standar ini menggunakan kabel serat optik, dan tidak menggunakan kabel tembaga seperti Unshielded twisted pair (UTP) atau kabel koaksial. 10BaseF dibuat berdasarkan spesifikasi IEEE 802.3 oleh Project 802.
Cara 10BaseF bekerja mirip dengan cara kerja 10BaseT, yakni dengan menggunakan topologi star dan menggunakan sebuah hub dengan interkoneksi serat optik untuk membentuk sebuah jaringan. Panjang maksimum sebuah kabel serat optik dalam standar 10BaseF adalah 2 kilometer. Kabel serat optik yang direkomendasikan adalah kabel yang memiliki diameter 62,5 mikron. Kabel ini dapat diakhiri dengan menggunakan konektor ST atau konektor SMA, tergantung hub yang digunakan. Standar ini menggunakan sebuah kabel dengan dua serat: satu serat digunakan untuk menerima data, dan satu serat lagi digunakan untuk mengirimkan data.

Standar 10BaseF

Standar 10BaseF terdiri dari tiga sub-standar yang dibedakan menurut jenis medianya:
  • 10BaseFB, mendefinisikan transmisi data secara sinkron melalui kabel serat optik. Standar ini tidak banyak diimplementasikan karena mahal. Dengan menggunakan segmen 10BaseFB, beberapa buah hub serat optik dapat disambungkan satu sama lain, sedemikian rupa sama seperti pada 10BaseT, sehingga bisa lebih panjang. Setiap segmen dapat menampung 1024 komputer.
  • 10BaseFL, mendefinisikan karakteristik jalur serat optik antara node dan hub/konsentrator. Standar ini menggantungkan standar yang lama, segmen Fiber-Optic Inter-Repeater Link (FOIRL), yang dikembangkan pada tahun 1980-an. 10BaseFL merupakan standar yang paling banyak diimplementasikan.
  • 10BaseFP (Fiber Passive), mendefinisikan implementasi sebuah topologi star yang tidak menggunakan repeater. Segmen 10BaseFP hanya dapat mencapai panjang maksimum 500 meter dengan jumlah maksimum 33 komputer yang terkoneksi. Standar ini juga tidak banyak diimplementasikan.
Spesifikasi 10BaseF mempunyai beberapa karakteristik, sebagai berikut:
  • Kecepatan maksimum jaringan: (10 Mbit/detik)
  • Metode transmisi jaringan: satu frekuensi atau (Baseband)
  • Jenis kabel yang digunakan: (serat optik).
Kabel serat optik ini umumnya digunakan untuk menghubungkan jaringan antara dua buah gedung berbeda.
http://id.wikipedia.org/wiki/10BaseF

100BASE-T
100BASE-T adalah salah satu dari beberapa standar Fast Ethernet untuk kabel twisted pair, termasuk: 100BASE-TX (100 Mbit / s melalui dua pasangan atau lebih baik CAT5 kabel), 100BASE-T4 (100 Mbit / s melalui empat pasangan Cat3 atau lebih baik kabel, mati), 100BASE-T2 (100 Mbit / s melalui dua pasangan Cat3 atau lebih baik kabel, juga mati). Panjang segmen untuk kabel 100BASE-T terbatas pada 100 meter (328 kaki) (seperti dengan 10BASE-T dan gigabit Ethernet). Semua atau berada di bawah standar IEEE 802.3 (disetujui 1995). Hampir semua 100BASE-T instalasi adalah 100BASE-TX.

Pada awal dari Fast Ethernet, iklan banyak vendor yang berpusat pada klaim oleh standar bersaing yang "kita akan bekerja lebih baik dengan kabel yang sudah ada dari mereka." Dalam prakteknya, ini dengan cepat menemukan bahwa jaringan yang ada sedikit benar-benar memenuhi standar diasumsikan, karena 10-megabit Ethernet sangat toleran terhadap penyimpangan kecil dari karakteristik listrik tertentu dan installer beberapa pernah repot-repot membuat pengukuran yang tepat dari kualitas kabel dan koneksi, jika Ethernet bekerja melalui kabel, itu dianggap diterima. Dengan demikian sebagian besar jaringan harus rewired untuk 100-megabit kecepatan ada tidaknya telah diduga telah CAT3 atau CAT5 berjalan kabel.

http://en.wikipedia.org/wiki/Fast_Ethernet

100BASE-TX
100BASE-TX adalah bentuk dominan dari Fast Ethernet, dan berjalan lebih dari dua kawat-pasangan di dalam kategori 5 atau di atas kabel. Seperti 10BASE-T pasangan aktif dalam koneksi standar yang berakhir pada pin 1, 2, 3 dan 6. Karena kabel kategori 5 yang khas berisi 4 pasang dapat mendukung dua 100BASE-TX link dengan adaptor kabel. Kabel adalah kabel konvensional dengan standar TIA/EIA-568-B pemutusan itu, T568A atau T568B.This menempatkan pasangan aktif pada pasangan oranye dan hijau (pasangan kedua dan ketiga kanonik).

Setiap segmen jaringan dapat memiliki jarak maksimum 100 meter (328 kaki). Dalam konfigurasi khas, 100BASE-TX menggunakan satu pasang kabel twisted pair di setiap arah, menyediakan 100 Mbit / s throughput di setiap arah (full-duplex). Lihat IEEE 802.3 untuk lebih jelasnya.

Konfigurasi dari 100BASE-TX jaringan sangat mirip dengan 10BASE-T. Ketika digunakan untuk membangun jaringan area lokal, perangkat pada jaringan (komputer, printer, dll) biasanya terhubung ke sebuah hub atau switch, menciptakan jaringan bintang. Atau ada kemungkinan untuk menghubungkan dua perangkat secara langsung menggunakan kabel crossover.

Dengan 100BASE-TX hardware, bit mentah (4 bit lebar clock 25 MHz di MII) melalui pengkodean biner 4B/5B untuk menghasilkan serangkaian simbol 0 dan 1 clock 125 MHz tingkat simbol. Pengkodean 4B/5B memberikan pemerataan DC dan membentuk spektrum (lihat standar untuk rincian). Sama seperti dalam kasus 100BASE-FX, bit kemudian ditransfer ke lapisan lampiran media fisik dengan menggunakan pengkodean NRZI. Namun, 100BASE-TX memperkenalkan sublapisan, tambahan tergantung menengah, yang mempekerjakan MLT-3 sebagai pengkodean akhir dari aliran data sebelum transmisi, menghasilkan "frekuensi dasar" maksimum 31,25 MHz. Prosedur ini dipinjam dari X3.263 ANSI spesifikasi FDDI, dengan perbedaan kecil.
  
http://en.wikipedia.org/wiki/Fast_Ethernet


100BASE-T4

100BASE-T4 adalah sebuah implementasi awal dari Fast Ethernet. Hal ini membutuhkan empat pasang tembaga twisted, tetapi mereka pasang hanya dituntut untuk kategori 3 daripada kategori 5 yang dibutuhkan oleh TX. Satu pasang disediakan untuk mengirimkan, satu untuk menerima, dan dua sisanya akan beralih arah sebagai dinegosiasikan. Sebuah kode 8B6T sangat tidak biasa digunakan untuk mengubah 8 bit data ke dalam basis 6-3 digit (sinyal membentuk adalah mungkin karena ada tiga kali lebih banyak 6-digit basis-3 nomor karena ada 8-digit basis-2 angka). Dua yang dihasilkan 3-digit basis-3 simbol akan dikirim secara paralel lebih dari 3 pasang menggunakan 3-tingkat pulse-amplitude modulation (PAM-3). Fakta bahwa 3 pasang digunakan untuk mengirimkan di setiap arah membuat 100BASE-T4 inheren half-duplex. Standar ini dapat diimplementasikan dengan CAT 3, 4 5 UTP kabel, atau STP jika diperlukan terhadap interferensi. Jarak maksimum dibatasi hingga 100 meter. 100BASE-T4 tidak diadopsi secara luas tetapi teknologi yang dikembangkan untuk digunakan dalam 1000BASE-T.

http://en.wikipedia.org/wiki/Fast_Ethernet 

 100BASE-T2

Dalam 100BASE-T2, data tersebut akan dikirim melalui dua pasang tembaga, 4 bit per simbol. Menggunakan kedua pasangan untuk transmisi dan menerima secara bersamaan pada kedua pasang [5] sehingga memungkinkan full-duplex. Pertama, simbol 4 bit diperluas menjadi dua 3-bit melalui simbol non-sepele prosedur scrambling berdasarkan pergeseran umpan balik linear mendaftar; melihat standar untuk rincian. Hal ini diperlukan untuk meratakan spektrum bandwidth dan emisi sinyal, serta untuk mencocokkan sifat saluran transmisi. Pemetaan bit asli untuk kode simbol tidak konstan dalam waktu dan memiliki masa yang cukup besar (muncul sebagai urutan pseudo-random). Pemetaan akhir dari simbol untuk PAM-5 tingkat garis modulasi mematuhi meja di sebelah kanan. 100BASE-T2 tidak diadopsi secara luas tetapi teknologi yang dikembangkan untuk digunakan dalam 1000BASE-T.

http://en.wikipedia.org/wiki/Fast_Ethernet



100BASE-FX
100BASE-FX adalah versi Fast Ethernet atas serat optik. Ini menggunakan 1300 nm dekat-inframerah (NIR) panjang gelombang cahaya yang ditransmisikan melalui dua helai serat optik, satu untuk menerima (RX) dan yang lainnya untuk mengirimkan (TX). Maksimum panjang adalah 400 meter (1.310 kaki) untuk koneksi half-duplex (untuk memastikan tabrakan terdeteksi), dan 2 kilometer (6.600 kaki) untuk full-duplex lebih multi-mode serat optik. 100BASE-FX menggunakan pengkodean 4B/5B sama dan kode NRZI baris yang 100BASE-TX tidak. 100BASE-FX harus menggunakan SC, ST, LC, MTRJ atau MIC konektor dengan SC menjadi pilihan yang lebih disukai [6].

100BASE-FX tidak kompatibel dengan 10Base-FL, 10 Mbit / s versi atas serat optik.
 
 100BASE-SX

100BASE-SX adalah versi Fast Ethernet atas serat optik. Sistem ini menggunakan dua helai multi-mode serat optik untuk menerima dan mengirimkan. Ini adalah alternatif biaya rendah untuk menggunakan 100BASE-FX, karena menggunakan optik panjang gelombang pendek yang secara signifikan lebih murah dibandingkan dengan optik gelombang panjang yang digunakan dalam 100BASE-FX. 100BASE-SX dapat beroperasi pada jarak hingga 550 meter (1.800 kaki).

100BASE-SX menggunakan panjang gelombang yang sama seperti 10Base-FL, 10 Mbit / s versi atas serat optik. Tidak seperti 100BASE-FX, ini memungkinkan 100BASE-SX untuk menjadi kompatibel mundur dengan 10Base-FL.

Karena panjang gelombang lebih pendek digunakan (850 nm) dan jarak yang lebih pendek dapat mendukung, 100BASE-SX menggunakan komponen optik lebih murah (LED bukan laser) yang membuatnya pilihan yang menarik untuk upgrade yang dari 10Base-FL dan mereka yang tidak memerlukan jarak jauh.

100BASE-SX adalah tidak standar oleh komite IEEE 802.3. Ini merupakan standar industri de facto bukan standar Ethernet formal.
 
100BASE-BX

100BASE-BX adalah versi Fast Ethernet lebih dari satu helai serat optik (tidak seperti 100BASE-FX, yang menggunakan sepasang serat). Single-mode serat yang digunakan, bersama dengan multiplekser khusus yang membagi sinyal ke dalam mengirim dan menerima panjang gelombang. Dua panjang gelombang yang digunakan untuk mengirim dan menerima adalah 1310/1550 nm. Terminal-terminal di setiap sisi serat tidak sama, sebagai salah satu transmisi "hilir" (dari pusat jaringan ke luar) menggunakan panjang gelombang 1550 nm, dan satu transmisi "hulu" menggunakan panjang gelombang nm 1310. Jarak bisa 10, 20 atau 40 km.

100BASE-LX10

100BASE-LX10 adalah versi Fast Ethernet lebih dari dua single-mode serat optik. Memiliki jangkauan nominal 10 km dan panjang gelombang nominal 1310 nm. Hal ini dijelaskan dalam IEEE 802,3-2.005 Bagian 5 bab 58.

kategori kabel UTP

Kategori Kabel UTP

1.      Kategori 1 (Cat 1)  : Sebelumnya dipakai untuk POST (Plain Old Telephone     Server) telephone dan ISDN. Umumnya menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar.
2.      Kategori 2 (Cat 2) : Range impedensi yang lebar sering digunakan pada sistem PBX dan sistem Alarm Transmisi data ISDN, dengan bandwith 1 Mbps. Dipakai untuk token ring network.
3.      Kategori 3 (Cat 3) : Sering disebut kabel voice grade menggunakan konduktor padat sebanyak 22/24 pin dengan impedensi 100Ω dan berfungsi hingga 16 Mbps. Dapat digunakan untuk 10Base T dan token ring dengan bandwith 4 Mbps.
4.      Kategori 4 (Cat 4) : Frequensi up to 20 Mhz dan sering dipakai untuk 16 Mbps token ring network.
5.      Kategori 5 (Cat 5) : Frequensi up to 100 Mhz dan biasa dipakai untuk network dengan kecepatan 100 Mbps tetapi kemungkinan tidak cocok untuk gigabyte ethernet network.
6.      Kategori 5e (Cat 5e) : Frequensi dan kecepatan sama dengan Cat 5, tetapi lebih support gigabyte ethernet network.
7.      Kategori 6 (Cat 6)  : Memiliki kecepatan up to 250 Mbps atau lebih dari dua kali Cat 5 dan Cat 5e.
8.      Kategori 6a (Cat 6a) : Kabel masa depan untuk kecepatan up to 10 Gbps.
9.      Kategori 7 (Cat 7) : Di design untuk bekerja pada frequensi up to 600 Mhz.
 

Keterangan : Kabel kategori 5e disebut juga Entanced Category 5, karena kabel ini merupakan versi perbaikan dari kabel UTP Cat 5 yang menawarkan kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan Cat 5 biasa.

Rabu, 09 Mei 2012

Pengertian Bandwidth

Bandwith adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal dalam medium transmisi. Dalam kerangka ini, Bandwith dapat diartikan sebagai perbedaan antara komponen sinyal frekuensi tinggi dan sinyal frekuensi rendah. frekuensi sinyal diukur dalam satuan heartz. sinyal suara tipikal mempunyai Bandwith sekitar 3 kHz, analog TV broadcast (TV) mempunyai Bandwith sekitar 6 MHz.
Bandwidth (lebarpita) dalam ilmu computer adalah suatu penghitungan konsumsi data yang tersedia pada suatu telekomunikasi. Dihitung dalam satuan bits per seconds (bit per detik). Perhatikan bahwa bandwidth yang tertera komunikasi nirkabel, modem transmisi data, komunikasi digital, elektronik, dll, adalah bandwidth yang mengacu pada sinyal analog yang diukur dalam satuan hertz (makna asli dari istilah tersebut) yang lebih tepat ditulis bitrate daripada bits per second.
Dalam dunia web hosting, bandwidth capacity (kapasitas lebarpita) diartikan sebagai nilai maksimum besaran transfer data (tulisan, gambar, video, suara, dan lainnya) yang terjadi antara server hosting dengan komputer klien dalam suatu periode tertentu. Contohnya 5 GB per bulan, yang artinya besaran maksimal transfer data yang bisa dilakukan oleh seluruh klien adalah 5 GB, jika bandwidth habis maka website tidak dapat dibuka sampai dengan bulan baru. Semakin banyak fitur di dalam website seperti gambar, video, suara, dan lainnya, maka semakin banyak bandwidth yang akan terpakai.
http://id.wikipedia.org/wiki/Lebar_pita

Kamis, 03 Mei 2012

Bit:
Bit adalah ukuran terkecil data dalam sebuah komputer. Bit biasanya hanyalah merupakan pilihan antara 0 dan 1. Dimana 0 biasanya berarti ‘Off’ dan 1 berarti ‘On’. Pada akhirnya komputer akan mengkombinasikan kedua pilihan tersebut menjadi format digital yang lebih kompleks untuk merepresentasikan data.
istilah Bit mulai diperkenalkan oleh seorang statistik terkenal John Tukey pada tahun 1946 (http://www.danbbs.dk/~erikoest/bb_terms.htm).

bps:
bit per second. Jumlah bit yang ditransfer dalam satu detik.

kbps:
kilo bits per second. Jumlah kilobits yang ditransfer dalam satu detik.
1 kbps = 1 x 10^3 bit/second = 1000 bit/second.

Byte:
Byte adalah merupakan kumpulan beberapa bit (1 Byte = 8 bit *kenapa bisa 8 bit aku cari referensinya masih belum nemu, kalo ada yang tau please let me know *). Byte biasanya merepresentasikan sebuah karakter (Misalkan seperti A, ?, -, dll). Karakter ini bisa berupa huruf, angka ataupun simbol tertentu.

Bps:
Byte per second. Jumlah byte yang ditransfer dalam satu detik.

KBps:
Kilo Byte per second. Jumlah KiloByte yang ditransfer dalam satu detik.
1 KBps = 1 x 2^10 byte/second = 1,024 byte/second

bit mempergunakan satuan desimal oleh sebab itu :

1 kilobit = 1 x 10^3 bit = 1000 bit

sedangkan byte mempergunakan satuan biner, oleh sebab itu :

1 KiloByte = 1 x 2^10 = 1024 Byte.

Berikut ini satuan Byte lainnya:

1 byte = 8 bits
1 kilobyte (K / KB) = 2^10 bytes = 1,024 bytes
1 megabyte (M / MB) = 2^20 bytes = 1,048,576 bytes
1 gigabyte (G / GB) = 2^30 bytes = 1,073,741,824 bytes
1 terabyte (T / TB) = 2^40 bytes = 1,099,511,627,776 bytes
1 petabyte (P / PB) = 2^50 bytes = 1,125,899,906,842,624 bytes
1 exabyte (E / EB) = 2^60 bytes = 1,152,921,504,606,846,976 bytes

Huruf "K" (huruf k besar) dipergunakan untuk satuan KiloByte, sedangkan
huruf "k" (huruf k kecil) untuk satuan kilobit.
http://dgk.or.id/archives/2005/06/18/antara-byte-dan-bit/

Pengkodean data, Teknik Encoding

Pengkodean Data
Untuk pensinyalan digital, sumber data yang dapat berbentuk
digital maupun analog dikodekan menjadi bentuk sinyal digital. Bentuk sinyal
tergantung pada teknik pengkodean. Tujuan pengkodean adalah untuk
optimalisasi media yang akan digunakan untuk transmisi.
Data digital merupakan bentuk paling sederhana dari pengkodean
digital. Dari data digital ditetapkan satu level voltase untuk biner 1 dan level
voltase lainnya untuk biner 0. Sebuah modem mengubah data digital
menajdi sinyal analog sehingga dapat ditransmisikan sepanjang saluran
analog. Teknik dasarnya adalah Amplitude-Shift Keying (ASK), Frequency-
Shift Keying (FSK) dan Phase-Shift Keying (PSK). Ketiganya mengubah satu
karakter atau lebih suatu frekuensi pembawa agar bisa menampilkan data
biner.
Dasar pensinyalan analog adalah sinyal frekuensi-konstan kontinu
yang disebut sebagai pembawa sinyal (carrier). Frekuensi dari sinyal
pembawa dipilih agar sesuai dengan media transmisi yang akan digunakan.
Data ditransmisikan melalui sinyal pembawa dengan cara modulasi. Modulasi
adalah proses pengkodean data dengan sinyal pembawanya. Semua teknik
modulasi melibatkan operasi pada satu atau lebih parameter sinyal, yaitu :
amplitudo, frekuensi dan fase. Sinyal pemodulasi disebut sinyal baseband.
Hasil dari modulasi sinyal pembawa disebut sinyal termodulasi.
Data analog, misalnya suara dan video, diubah menjadi bentuk digital
agar mampu menggunakan fasilitas transmisi digital. Teknik yang paling
sederhana adalah Pulse Code Modulation (PCM), yang melibatkan
pengambilan sample analog secara periodik dan mengkuantisasi sample.
Data analog dimodulasi oleh suatu frekuensi pembawa agar menghasilkan
sinyal analog dalam band frekuensi yang berlainan yang dapat digunakan
pada sistem transmisi analog. Teknik dasar untuk ini adalah Amplitude
Modulation (AM), Frequency Modulation (FM) dan Phase Modulation (PM).
Berikut merupakan beberapa istilah yang sering digunakan dalam
pengkodean data, yaitu :
    Rate modulasi, adalah rate dimana level sinyal berubah,
dinyatakan dalam baud, yang berarti elemen-elemen sinyal per
detik.
    Rate pensinyalan data (rate data) suatu sinyal adalah rate
dimana data ditransmisikan, ditunjukkan dalam bit per detik.
    Durasi atau panjang bit adalah jumlah waktu yang diambil
transmitter untuk memancarkan bit; untuk rate R, durasi bitnya
adalah 1/R.
Skema pengkodean adalah pemetaan sederhana mulai dari bit-bit data
sampai menjadi elemen sinyal. Perbedaan tiap-tiap skema pengkodean
didasarkan atas hal-hal sebagai berikut.
• Spektrum sinyal. Beberapa aspek spektrum sinyal, seperti
komponen-komponen berfrekuensi tinggi, komponen dc, dan sifatsifat
spektrum sinyal, sangat menentukan kualitas sinyal yang
ditransmisikan. Kode-kode dirancang untuk tujuan pembentukan
spektrum sinyal yang akan ditransmisikan.
• Clocking. Dengan menentukan permulaan dan akhir bit dengan
benar akan mempengaruhi mekanisme sinkronisasi terhadap sinyal
yang ditransmisikan.
• Pendeteksian error.
• Kekebalan terhadap derau/noise dan interferensi sinyal.
• Biaya dan kelengkapan. Biasanya, semakin tinggi rate pensinyalan
dalam tujuannya mendapatkan rate data tertentu, biayanya
semakin besar.

Teknik Encoding
A.    DATA DIGITAL, SINYAL DIGITAL
Sinyal digital merupakan deretan pulsa terputus-putus dengan ciri
tersendiri pada masing-masingnya.
Non Return to Zero (NZR)
Yang paling umum dan paling mudah dalam mentransmisikan sinyalsinyal
digitak adalah dengan menggunakan dua tingkat voltase yang
berlainan untuk dua digit biner.
Variasi dari NRZ, yaitu NRZ-I (Non Return to Zero, Inverted on ones).
Seperti NRZ-L, NRZ-I mempertahankan pulsa voltase konstan untuk durasi
waktu bit. Bedanya, data-data ditandai saat ada/tidaknya transisi sinyal pada
permulaan waktu bit, misalnya adanya transisi dari tegangan tinggi ke
tegangan rendah atau tegangan rendah ke tinggi pada permulaan waktu
menunjukkan biner 1 untuk waktu bit tersebut; tanpa transisi menunjukkan
biner 0.
Kelemahan sinyal-sinyal NRZ adalah keberadaan komponen dc dan
kurangnya kemampuan sinkronisasi. Kode NRZ umumnya digunakan untuk
perekaman mahnetik digital dikarenakan kesederhanaan dan dan
karakteristik respons frekuensi rendahnya.
Multilevel Biner
Golongan teknik-teknik pengkodean yang disebut multilevel biner
diarahkan untuk mengatasi ketidakefisienan kode-kode NZR. Kode-kode ini
menggunakan lebih dari dua level sinyal. Teknik multilevel biner antara lain
Bipolar AMI (Alternate Mark Inversion) dan pseudoternary.
Pada teknik bipolar, keadaan non sinyal menunjukkan biner 0,
sedangkan biner 1 ditampilkan melaui pulsa positif atau negatif. Pulsa biner 1
terus berganti-ganti polaritasnya.
Sebaliknya, pada teknik pseudoternari menggunakan keadaan
ketiadaan sinyal sebagai biner 1 dan biner 0 dikodekan sebagai pulsa yang
berganti-ganti dari negatif dan positif.
Bifase
Teknik pengkodean yang dikelompokkan dalam bifase bertujuan
mengatasi keterbatasan kode-kode NRZ. Contoh dari teknik ini yaitu
Manchester dan Diffrential Manchester. Pada kode Manchester, terdapat
transisi di tengah-tengah setiap perioda bit. Transisi tersebut bermanfaat
sebagai mekanisme detak (clock) dan sekaligus sebagai data transisi rendah
ke tinggi yang menggambarkan biner 1. Sedangkan transisi tinggi ke rendah
menggambarkan biner 0.
Pada Differensial Manchester, transisi pertengahan bit hanya
digunakan untuk menyediakan detak. Pengkodean untuk biner 0
digambarkan melalui keberadaan transisi pada permulaan perioda bit. Skema
bifase memiliki beberapa keuntungan, antara lain :
􀂉 Kemudahan sinkronisasi
􀂉 Tidak adanya komponen dc
􀂉 Pendeteksian kesalahan
Bandwidth untuk kode-kode bifase agak sempit akan tetapi masih
lebih lebar daripada bandwidth untuk kode-kode biner multilevel.


B.    Data Analog, Sinyal Digital
Perangkat yang digunakan untuk mengubah data analog menjadi
bentuk digital dan melindungi data analog yang asli dari kondisi digital
disebut dengan Codek (Coder-Decoder).
Modulasi Kode Pulsa (Pulse Code Mudulation)
Pulse Code Modulation )PCM) didasarkan atas teori sampling yang
menyatakan :
Bila suatu sinyal f(t) disampel dengan interval yang teratur dan pada rate
yang dua kali lebih tinggi daripada frekuensi sinyal tertinggi, maka sampel
tersebut akan memuat segala informasi dari sinyal yang asli. Fungsi f(t) bisa
direkonstruksi dari sampel-sampel ini dengan penggunaan low pass filter.
Pada PCM, data analog di sample untuk dikarakterisasi dan disebut
sebagai Pulse Amplitudo Modulation. Untuk mengubahnya menjadi sinyal
digital, masing-masing sample analog tersebut harus ditandai dengan suatu
kode biner dan menjadi sinyal digital.
Delta Modulation
Alternatif selain PCM adalah Delta Modulation. Dengan DM, suatu input
analog didekati melalui fungsi tangga yang bergerak naik/turun dengan satu
level kuantisasi pada setiap interval sampling. Pada dasarnya, aliran bit lebih
dihasilkan dari pendekatan derivative sinyal analog dari amplitudonya.
Transisi yang terjadi di setiap interval pengambilan sampel dipilih
sedemikian sehingga fungsi tangga melintas sedekat mungkin terhadap
bentuk gelombang analog yang asli. Pada setiap waktu pengambilan sampel,
input analog dibandingkan dengan nilai yang terbaru dari fungsi tangga
pendekatan. Bila amplitudo sampel melebihi nilai fungsi, diperoleh biner 1,
sebaliknya, diperoleh biner 0.

C. Data Digital, Sinyal Analog
Teknik-teknik Pengkodean
Modulasi dipengaruhi oleh satu atau lebih dari 3 karakteristik sinyal
pembawa, yaitu amplitudo, frekuensi dan fase. Tiga dasar pengkodean yang
menggunakan ketiga karakteristik ini adalah :
􀂉 Amplitudo-shift keying
􀂉 Frequency-shift keying
􀂉 Phase-shift keying
Teknik ASK digunakan untuk mentransmisikan data digital sepanjang serat
optik.
Pada FSK, dua nilai biner ditunjukkan oleh dua frekuensi yang berbeda di
dekat frekuensi pembawa. Sinyal yang dihasilkan adalah
s t A ( f t) 1 ( ) = cos 2Ï€ untuk biner 1
s t A ( f t) 2 ( ) = cos 2Ï€ untuk biner 0
Dengan f1 dan f2 merupakan peyeimbang khusus dari frekuensi pembawa fc
namun dalam jumlah yang berlawanan. Transisi FSK, misalnya digunakan
untuk operasi full duplex sepanjang jalur telepon.

D.    Data Analog, Sinyal Analog

Modulasi didefinisikan sebagai proses menggabungkan suatu sinyal
input dengan sinyal pembawa frekuensi agar menghasilkan sebuah sinyal
yang baru. Alasan dilakukannya modulasi, adalah :
􀂉 Diperlukan frekuensi yang lebih tinggi agar transmisi yang
dilakukan lebih efektif.
􀂉 Diperbolehkannya frequency-division multiplexing.
Teknik utama modulasi menggunakan data analog, yaitu Amplitudo
Modulation, Frequency Modulation dan Phase Modulation.
Amplitudo Modulation
AM adalah bentuk modulasi yang paling sederhana. Dasar yang
dipakai adalah perkalian sinyal input dengan pembawanya. Suatu sinyal
pembawa perlu menyediakan mekanisme detak untuk mengetahui waktu
kedatangan bit. Hal ini diperlukan agar receiver tahu titik permulaan masingmasing
bit agar dapat mengartikan data dengan benar.
Frequency Modulation dan Phase Modulation
FM dan PM merupakan kasus khusus mengenai sudut modulasi. Sinyal
yang dimodulasi dinyatakan sebagai
s(t) A cos[2 f t (t)] c c = π +φ
Untuk PM, fasenya sebanding dengan sinyal pemodulasi :
(t) n m(t) p φ =
Dengan np adalah indeks modulasi fase.
Sedangkan untuk FM, diperoleh fase yang sebanding dengan sinyal modulasi,
yaitu :
(t) n m(t) t φ =
Dengan nt adalah indeks modulasi frekuensi.
Perbedaannya dengan AM yaitu diperlukan bandwidth yang lebih besar
untuk transmisi.
Quadrature Amplitude Modulation
QAM merupakan teknik pensinyalan analog yang digunakan dalam
ASDL. Teknik ini merupakan kombinasi dari modulasi amplitudo dan
modulasi fase. Pada QAM, dua sinyal yang terpisah (independent) secara
serempak ditransmisikan sepanjang media yang sama. Pada receiver, dua
sinyal dimodulasikan kembali dan hasilnya dikombinasikan agar
menghasilkan input biner yang asli.
Biner 0 ditampilkan melalui ketiadaan gelombang dari sinyal
pembawa, sedangkan biner 1 ditampilkan melalui keberadaan gelombang
pembawa pada amplitudo yang konstan.

Rabu, 02 Mei 2012

SNR (Signal-to-noise ratio) atau yang sering disingkat SNR atau S/N adalah Perbandingan (ratio) antara kekuatan Sinyal (signal strength) dengan kekuatan Derau (noise level). Nilai SNR dipakai untuk menunjukkan kualitas jalur (medium) koneksi. Makin besar nilai SNR, makin tinggi kualitas jalur tersebut. Artinya, makin besar pula kemungkinan jalur itu dipakai untuk lalu-lintas komunikasi data & sinyal dalam kecepatan tinggi.
http://uchup22.blogspot.com/2012/04/pengertian-error-rate-noise.html 
Data Rates Pengenalan
Itu fakta yang terkenal bahwa video digital biasanya membutuhkan sejumlah besar ruang hard drive. Namun, kadang-kadang sulit untuk menentukan seberapa banyak ruang yang Anda butuhkan. Tergantung pada format video, jumlah ruang yang diperlukan dapat sangat bervariasi. Tujuan artikel ini adalah untuk menjelaskan bagaimana menghitung kecepatan data dan ukuran file, semoga menghilangkan kebingungan pada subjek.

Apa yang dimaksud dengan Data Rate?
Cukup sederhana, data rate adalah tingkat di mana informasi yang ditransfer. Hal ini dinyatakan dalam [jumlah informasi] per [satuan waktu]. Sebagai contoh, jenis umum data rate yang digunakan saat menjelaskan kecepatan dari sebuah hard drive adalah Megabyte / detik. Contoh lain akan menjadi kilobit / detik, yang sering digunakan dengan file audio terkompresi. Setelah Anda menentukan data rate di mana informasi Anda sedang ditransfer, maka ada kemungkinan untuk mengetahui berapa banyak ruang hard drive Anda harus menyimpan video.

Bitrate Berbasis Format
KB berbasis format yang paling sederhana ketika datang untuk menghitung ukuran file. Hal ini karena 'bitrate' sebenarnya adalah data rate. Secara khusus, bitrate adalah data rate yang ditentukan dalam hal [jumlah bit] / [satuan waktu].
Format populer Banyak menyimpan data dalam hal bitrate a. Beberapa contoh termasuk DV, MPEG-1, MPEG-2, MPEG-4, RealMedia, dan Windows Media. (Catatan:.. Beberapa format mendukung bitrate variabel dan berbasis kualitas pengkodean Namun, selama Anda tahu bitrate rata-rata, Anda dapat menggunakannya untuk menghitung ukuran file)
http://neuron2.net/LVG/ratesandsizes.html#appendix 

Sabtu, 28 April 2012

kelas ip address 32 bit dan 128 bit (IPv 4 & IPv 6)

Dalam suatu jaringan computer dikenal sebuah nama yang disebut protocol, yang mengatur suatu node berkomunikasi dengan node lainnya. Protokol menjadi sebuah penerjemah bahasa antar computer dalam suatu jaringan. Secara nasional standarisasi protocol yang digunakan dikenal dengan nama TCP/IP. Dengan adanya TCP/IP ini berbagai hardware computer serta Sistem Operasi dapat berkomunikasi.
Internet Protokol merupakan induk dari TCP/IP, semua data-data yang di olah pada layer diatasnya diolah di bagian ini. Versi IP yang paling banyak digunakan saat ini adalah IP versi 4.
Perkembangan internet yang sangat pesat saat ini menyebabkan alokasi pengalamatan IP berkurang, terutama IP yang legal. Hal ini dikarenaan model pengalamatan pada IPv4( IP version 4) hanya sepanjang 32 bit. Untuk menangani masalah ini maka maka IETF memunculkan versi terbaru IP yaitu IPv6(IP version 6). Pada IPv6, panjang alamat terdiri dari 128 bit sedangkan IPv4 hanya 32 bit. sehingga IPv6 mampu menyediakan alamat sebanyak 2^128 [2 pangkat 128] atau 3X10^38 alamat, sedangkan IPv4 hanya mampu menyediakan alamat sebanyak 2^32 atau 4,5X10^10 alamat.
Perbedaan antara IPv4 dengan IPv6 yang saya coba cari di Internet antara lain terletak pada :

1. Pada struktur pengalamatan
#IPv4
pengalamatan IPv4 menggunakan 32 bit yang setiap bit dipisahkan dengan notasi titik.
notasi pengalamatan IPv4 adalah sebagai berikut:
XXXXXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX dimana setiap simbol X digantikan dengan kombinasi bit 0 dan 1.misalnya:
10000010.11001000.01000000.00000001 (dalam angka biner) yang dikonversi menjadi bentuk 4 desimal menjadi 130.200.127.254

#IPv6
Notasi alamat IPv6 adalah sebagai berikut:
X:X:X:X:X:X:X:X
Jika dalam bentuk biner ditulis sebagai berikut:
1111111001111000:0010001101000100:1011111001000001:1011110011011010:
0100000101000101:0000000000000000:0000000000000000:0011101000000000
Yang dikonversi menjadi kombinasi 4 bilangan heksadesimal dipisahkan dengan simbol titik dua [:]. untuk contoh diatas dapat ditulis sbb:
FE78:2344:BE43:BCDA:4145:0:0:3A
contoh lain apabila terdapat alamat yang 0 i:
8088:0:0:0:0:0:4508:4545 ——–>8088::4508:4545



2. Sistem Pengalamatan
#IPv4
Pada IPv4 mode pengalamatan dibagi kedalam 5 kelas yaitu
   1. Kelas A : range 1-126
   2. Kelas B : range 128-191
   3. kelas C : range 192-223
   4. kelas D : range 224-247
   5. kelas E : range 248-255
Dari kelima kelas alamat diatas, jenis alamat yang sering dipakai adalah alamat kelas A,B,C alamat kelas D biasanya digunakan untuk keperluan multicasting dan kelas E untuk keperluan Experimental. Pada IPv4 dikenal juga istilah subnet mask yaitu angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dan host ID, menunjukkan letak suatu host berada dalam satu jaringan atau lain jaringan.

#IPv6

Pada IPv6 tidak dikenal adanya istilah pengkelasan. IPv6 menyediakan 3 jenis pengalamatanyaitu: Unicast, Anycast dan Multicast. Alamat unicast yaitu alamat yang menunjuk pada sebuah alamat antarmuka atau host, digunakan untuk komunikasi satu lawan satu. Pada alamat unicast dibagi 3 jenis lagi yaitu: alamat link local, alamat site local dan alamat global.

Alamat anycast adalah alamat yang menunjukkan beberapa interface (biasanya node yang berbeda). Paket yang dikirimkan ke alamat ini akan dikirimkan ke salah satu alamat antarmuka yang paling dekat dengan router. alamat anycast tidak mempunyai alokasi khusus, karena jika beberapa node/interface diberikan prefix yang sama maka alamat tersebut sudah merupakan alamat anycast.

Alamat multicast adalah alamat yang menunjukkan beberapa interface (biasanya untuk node yang berbeda). Paket yang dikirimkan ke alamat ini maka akan dikirimkan ke semua interface yang ditunjukkan oleh alamat ini. Alamat multicast ini didesain untuk menggantikan alamat broadcast pada IPv4 yang banyak mengkonsumsi bandwidth.
http://tcp.841107.n3.nabble.com/IPv4-dan-IPv6-td941886.html

Jumat, 27 April 2012

Guided Transmission Media and Unguided Transmission Media

Guided Transmission Media
Guided transmission media atau media transmisi terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem kabel.
Twisted Pair Cable
Twisted pair cable atau kabel pasangan berpilin terdiri dari dua buah konduktor yang digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel Unshielded twisted-pair (UTP), dan crosstalk yang terjadi di antara kabel yang berdekatan.
Ada dua macam Twisted Pair Cable, yaitu :
1.    Kabel STP dan UTP. Kabel STP (Shielded Twisted Pair) merupakan salah satu jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer. Kabel ini berisi dua pasang kabel (empat kabel) yang setiap pasang dipilin. Kabel STP lebih tahan terhadap gangguan yang disebebkan posisi kabel yang tertekuk. Pada kabel STP attenuasi akan meningkat pada frekuensi tinggi sehingga menimbulkan crosstalk dan sinyal noise.
2.    Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) banyak digunakan dalam instalasi jaringan komputer. Kabel ini berisi empat pasang kabel yang tiap pasangnya dipilin (twisted). Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung (unshilded). Kabel UTP mudah dipasang, ukurannya kecil, dan harganya lebih murah dibandingkan jenis media lainnya. Kabel UTP sangat rentan dengan efek interferensi elektris yang berasal dari media di sekelilingnya.
Coaxial Cable
Kabel koaksial adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Kabel ini banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar. Ada beberapa jenis kabel koaksial, yaitu thick coaxial cab le (mempunyai diameter besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
Keunggulan kabel koaksial adalah dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon, dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah, karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain.
Kelemahan kabel koaksial adalah mempunyai redaman yang relatif besar sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater, jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.
Fiber Optic
Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Berdasarkan mode transmisi yang digunakan serat optik terdiri atas Multimode Step Index, Multimode Graded Index, dan Singlemode Step Index.
Keuntungan serat optik adalah lebih murah, bentuknya lebih ramping, kapasitas transmisi yang lebih besar, sedikit sinyal yang hilang, data diubah menjadi sinyal cahaya sehingga lebih cepat, tenaga yang dibutuhkan sedikit, dan tidak mudah terbakar.
Kelemahan serat optik antara lain biaya yang mahal untuk peralatannya, memerlukan konversi data listrik ke cahaya dan sebaliknya yang rumit, memerlukan peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya, serta untuk perbaikan yang kompleks membutuhkan tenaga yang ahli di bidang ini.
http://id.wikipedia.org/wiki/Media_transmisi








 http://www.google.co.id/search?tbm=isch&hl=id&source=hp&biw=1024&bih=461&q=guided+media

Unguided Transmission Media
Unguided transmission media atau media transmisi tidak terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem gelombang.
Gelombang mikro
Gelombang mikro (microwave) merupakan bentuk gelombang radio yang beroperasi pada frekuensi tinggi (dalam satuan gigahertz), yang meliputi kawasan UHF, SHF dan EHF. Gelombang mikro banyak digunakan pada sistem jaringan MAN, warnet dan penyedia layanan internet (ISP).
Keuntungan menggunakan gelombang mikro adalah akuisisi antar menara tidak begitu dibutuhkan, dapat membawa jumlah data yang besar, biaya murah karena setiap tower antena tidak memerlukan lahan yang luas, frekuensi tinggi atau gelombang pendek karena hanya membutuhkan antena yang kecil.
Kelemahan gelombang mikro adalah rentan terhadap cuaca seperti hujan dan mudah terpengaruh pesawat terbang yang melintas di atasnya.
Satelit
Satelit adalah media transmisi yang fungsi utamanya menerima sinyal dari stasiun bumi dan meneruskannya ke stasiun bumi lain. Satelit yang mengorbit pada ketinggian 36.000 km di atas bumi memiliki angular orbital velocity yang sama dengan orbital velocity bumi. Hal ini menyebabkan posisi satelit akan relatif stasioner terhadap bumi (geostationary), apabila satelit tersebut mengorbit di atas khatulistiwa. Pada prinsipnya, dengan menempatkan tiga buah satelit geostationary pada posisi yang tepat dapat menjangkau seluruh permukaan bumi.
Keuntungan satelit adalah lebih murah dibandingkan dengan menggelar kabel antar benua, dapat menjangkau permukaan bumi yang luas, termasuk daerah terpencil dengan populasi rendah, meningkatnya trafik telekomunikasi antar benua membuat sistem satelit cukup menarik secara komersial.
Kekurangannya satelit adalah keterbatasan teknologi untuk penggunaan antena satelit dengan ukuran yang besar, biaya investasi dan asuransi satelit yang masih mahal, atmospheric losses yang besar untuk frekuensi di atas 30 GHz membatasi penggunaan frequency carrier.
Gelombang radio
Gelombang radio adalah media transmisi yang dapat digunakan untuk mengirimkan suara ataupun data. Kelebihan transmisi gelombang radio adalah dapat mengirimkan isyarat dengan posisi sembarang (tidak harus lurus) dan dimungkinkan dalam keadaan bergerak. Frekuensi yang digunakan antara 3 KHz sampai 300 GHz. Gelombang radio digunakan pada band VHF dan UHF : 30 MHz sampai 1 GHz termasuk radio FM dan UHF dan VHF televisi. Untuk komunikasi data digital digunakan packet radio.
Inframerah
Inframerah biasa digunakan untuk komunikasi jarak dekat, dengan kecepatan 4 Mbps. Dalam penggunaannya untuk pengendalian jarak jauh, misalnya remote control pada televisi serta alat elektronik lainnya. Keuntungan inframerah adalah kebal terhadap interferensi radio dan elekromagnetik, inframerah mudah dibuat dan murah, instalasi mudah, mudah dipindah-pindah, keamanan lebih tinggi daripada gelombang radio. Kelemahan inframerah adalah jarak terbatas, tidak dapat menembus dinding, harus ada lintasan lurus dari pengirim dan penerima, tidak dapat digunakan di luar ruangan karena akan terganggu oleh cahaya matahari.
http://id.wikipedia.org/wiki/Media_transmisi



http://www.google.co.id/search?tbm=isch&hl=id&source=hp&biw=1024&bih=461&q=unguided+media